25 : Nyonya Humairah

1921 Kata

Yama keluar dari ruang ICU tempat sang mamah dirawat. Pria itu melangkah loyo di tengah raut wajahnya yang diselimuti kesedihan. Arsy yang menunggu di bangku tunggu depan ruang ICU mamah Yama dirawat, buru-buru berdiri, menyambut kedatangan Yama yang jujur saja membuatnya sangat khawatir. Di sana, mereka tak hanya berdua karena kedua pria yang tadi ada di helikopter, kini terjaga di kanan kiri mereka. Langkah Yama berhenti bersamaan dengan tatapannya yang mengalami hal serupa. Kedua mata sayunya tertuju pada sepasang sandal yang dikenakan kedua kaki Arsy dan hanya terlihat bagian ujungnya saja karena sebagiannya tertutup gamis yang dikenakan. Tak lama setelah itu, tatapannya berangsur naik hingga akhirnya bertemu dengan kedua mata sendu Arsy yang menatapnya dengan tatapan sangat peduli.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN