Lovita masuk ke dalam satu hotel yang Acela beritahukan padanya. Dengan menenteng satu gaun milik Acela. Lovita melewati sebuah ballrom yang akan digunakan untuk acara pertunangann itu bosnya itu. ballrom itu terlihat sangat mewah. Dekorasi yang sangat sempurna dan Lovita yakin semua para tamu akan mengagumi acara ini. Dan Lovita sedikit merasa gugup. Dia takut gaunnya tidak akan sesuai dengan apa yang dekorasi yang mewah ini.
Lovita menarik napasnya dan menghelanya dengan perlahan. Dia hanya bisa berdoa agar apa yang sudah ia lakukan akan memuaskan. Tidak adanya komplain saja itu sudah sangat cukup. Apalagi jika orang-orang akan sangat bangga dengan apa yang ia kerjakan nanti. Lovita membuang seluruh pikiran buruk dikepalanya dan mendekati tempat resepsionis dan menanyakan kamar Acel
