chapter 17

1001 Kata

Aldian memasuki rumahnya dengan wajah yang sangat marah. Beberapa pelayan memilih untuk tidak mengganggunya. Mereka tidak ingin menjadi pelampiasan kemarahan majikannya. Seorang pelayan yang membawa nampan teh untuk majikannya itu pun berhenti berjalan. Semua merasa sangat takut jika Aldian pulang dalam keadaan marah. Karena dia bisa menyalahkan kesalahan pada siapa pun. Entah itu disengaja atau tidak. Pelayan itu menatap temannya seakan meminta jawaban. Karena dia tidak tahu harus membawa makanan itu atau mengembalikannya ke dapur. Jika sudah seperti ini, apa pun yang mereka lakukan bisa menjadi masalah besar. Suara bantingan pintu di kamar Aldian membuat pelayan itu memutuskan untuk membawa makanannya kembali ke dapur. Dia masih menyayangi nyawanya dan keselamatan dirinya.   Aldian mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN