Suasana kantor menjadi sedikit sepi bagi Airi. Dia yang sudah terbiasa dengan kehadiran Aiden menjadi sangat kehilangan sejak pria itu keluar kota beberapa hari yang lalu. Ingin dia menghubungi Aiden, hanya sekedar untuk menanyakan kabar. Tapi dia malu. Dia yang menolak untuk ikut ke Palembang. Lagipula dia sudah memilih untuk tetap di sini dan bersama anak-anak dan keluarganya, yang berarti dia menolak Aiden. Tapi sekali lagi, hati tak bisa berdusta. Airi merasakannya. Setengah mati dia berusaha membunuh perasaannya pada Aiden. Dan semoga saja berhasil. Semoga dia dapat menjalani hidupnya seperti dulu. Seperti sebelum Aiden kembali memasuki hidupnya. Airi mengembuskan napas. Perempuan itu mendongak, matanya terpejam. Entah kenapa waktu di kantor terasa sangat lama sekarang, seolah jarum
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari