15

511 Kata

“Terserah kamu saja, aku lagi badmood hari ini.” “Kenapa?” “Mama ngehukum aku hari ini, uang jajan di potong, aku disuruh jalan kaki ke sekolah.” “Serius kamu?” “Ngapain aku bohong, kan nggak ada gunanya juga.” “Jadi tadi lo dari rumah ke sekolah jalan kaki?” “Tidak juga sih?” “Jadi?” “Aku diantar sama lelaki resek yang waktu itu!” “Yang mana?” “Yang kamu bilang guru ngaji sebelah kampung kita,” ucap Qisti. “Ustadz Nizam?” “Gak tau namanya aku! Yang pasti dia.” “Loh, kok bisa dia ngantar kamu? Dia tidak pernah dekat sama cewek mana pun loh, dia anti banget dekat sama cewek.” “Anti apanya, yang ada malah genit.” “Jangan-jangan dia suka sama kamu.” “Ini otak kamu sepertinya perlu di rukyah, sudah aku bilang jangan bahas cinta-cintaan di depan aku, masih saja ngeyel,” ucap Qi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN