48

503 Kata

“Tadi?” Nizam mengerutkan keningnya untuk mengingat kapan dia mengobrol dengan Hani. “Oh tadi pagi maksud Non Qisti?” Nizam mengulang kembali pertanyaan Qisti dengan benar. “Tidak ada apa-apa kok, hal yang tidak penting, tapi ngomong-ngomong ... kenapa kamu menanyakan hal itu? Apa ... kamu sudah mulai cemburu kalau saya dekat dengan wanita lain?” tanya Nizam yang memalingkan tubuhnya ke belakang agar bisa menjangkau wajah wanita cantik yang duduk di belakangnya sambil menaik turunkan alisnya menggoda Qisti. “Siapa juga yang cemburu! Sudah jalan terus!” “Ayo lah, jujur saja sama perasaan kamu, jangan di pendam-pendam loh!” “Memangnya Mas tidak dengar saja jawab apa?!” “Ayolah, ucap satu kaliiiiiii ... saja, bilang, iya aku cemburu,” paksa Nizam sambil tersenyum menatap Qisti. “Maaf, s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN