Nathan mematikan mesin mobil ketika ia sudah sampai di depan halaman rumah bapak Aya. Nathan melepas sabuk pengamannya. Aya pun juga melakukan hal yang sama. Nathan kemudian melirik ke arah Aya. "Apa, kamu baik-baik saja?" tanya Nathan. Aya menoleh ke arah Nathan. Ia hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum menjawab pertanyaan Nathan. "Terima kasih sudah mengantarku hari ini. Aku minta maaf, karena merepotkanmu," kata Aya dengan nada lemas. "Apa yang kamu bicarakan? Aku sama sekali tidak merasa seperti itu." "Kalau begitu, nanti aku akan menghubungimu," ujar Aya sembari membuka pintu mobil Nathan. "Sebentar!" cegah Nathan membuat Aya terhenti sejenak. Aya menoleh ke arah Nathan. "Kira-kira, kapan sidang pertama perceraianmu?" tanya Nathan. "Tiga hari lagi," jawab Aya. "K