Bab 98

1166 Kata

Amalia telah duduk manis di jok depan mobil miliknya. Wajah wanita paruh baya itu di tekuk sedemikian rupa. Raut wajahnya sangat masam tak ada rona kebahagiaan sama sekali. Matanya tertuju pada tiga orang yang tengah berjalan, dengan yang satu di dorong menggunakan kursi roda menuju mobil. 'Andai dulu aku menolak untuk mengambil alih hak asuh atas dia, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Karena kesibukanku berbisnis, putraku menjadi tidak terurus. Dia butuh teman, terlebih sifatnya yang seorang introvert. Apalagi ada rasa bersalah pada dia yang dilakukan putraku itu. Huft—sangat tidak mengenakan berasa di kejar utang terus.' Amalia bermonolog. Bibirnya berdecak kesal, saat ketiganya semakin mendekat. Bukan pada sang suami dia merasa kesal, tapi pada Karina yang telah membuat men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN