Sebuah Lukisan Dari Damar

1351 Kata

Siang beranjak berganti sore, dengan langit yang mulai berganti warna. Warna biru kini berubah jingga. Angin semilir menerpa pepohonan, Khanza bersama Kenzo yang tengah menikmati udara sore hari kota Bandung, duduk santai sembari memberikan makan ikan-ikan hias di teras depan. Suara langkah kaki seseorang jelas terdengar di telinga keduanya. "Bang, gue pamit. Hari ini gue langsung terbang ke Bali." Suara Damar mengagetkan keduanya. Rupanya yang berjalan mendekati mereka itu Damar. Khanza sampai bengong melihat penampilan Damar yang sangat menawan. Sederhana tapi pesonanya tak terbantahkan. Namun, sayang tetap tak mampu menggetarkan hatinya. Kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, kaos oblong dengan celana jins dipadukan dengan sepatu kets. Sangat pas di tubuh atletisnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN