"Mah, Pah, tolong maafkan, Kenzo. Kenzo mengaku salah. Kenzo selama ini telah menyakiti juga menyiakan-nyiakan Khanza. Kenzo ta—" pria itu tak bisa melanjutkan kalimatnya, dia mengatupkan kembali bibirnya rapat-rapat. "Diam!!!" bentakan Amalia menggelegar memenuhi ruangan tersebut. Mbok Nah, yang menguping pembicaraan mereka berjengit kaget. Begitupun dengan Kenzo, telinga dia terasa berdengung mendengarnya. "Mama, tidak ingin mendengar alasan apapun lagi. Sekarang lupakan Karina? Karena perempuan itu, kamu menjadi bodoh. Biar Papa yang mengambil alih tanggungjawab dia. Kamu fokus cari istrimu sampai dapat. Jika dia tidak juga kamu temukan, jangan harap Mama sama Papa memaafkan kelakuan kamu itu. Apalagi sampai membuat calon cucu kami menderita." "Iya, Ken. Seharusnya kamu itu disku