Dengan perasaan gugup gadis itu mendekati sang suami. Dia tahu telah melakukan kesalahan karena tidak memberitahukan jika dia akan pulang terlambat. Kenzo menatap tajam pada sang istri, sekali lagi dia bertanya kepadanya. Aura dingin sungguh terasa mencekam , bukan datang dari pendingin ruangan yang terpasang di sana, melainkan dari pria yang kini tengah berdiri menjulang di hadapannya. Khanza menundukan wajah, dia tak sanggup untuk sekedar bersitatap dengan pria dingin itu. Nyalinya menciut terbang terbawa kilatan sorot mata tajam milik sang suami. "Sekali lagi saya bertanya, pergi kemana kau bisa selama ini? Apa kau pergi bermain seperti anak ABG? Hingga lupa jalan pulang, hah?" sungguh Kenzo seperti seorang ayah yang sedang memarahi anak gadisnya karena terlambat pulang. Dengan t