Bab 143

1147 Kata

"Hei—Sayang! Kamu bisa masuk ke kamar Daddy?" tanya Kenzo heran, melihat Keysa telah berdiri sembari mengerucutkan bibirnya. Gadis kecil itu menatap tajam ke arah mereka berdua. "Bica, Key bica macuk ke kamalnya Daddy. Ayah Damal yang bukain pintunya. Kenapa Mommy sama Daddy belum bangun udah ciang juga? Key, jadi lama-lama tunggunya. Key, mau main cama Daddy," protes gadis kecil tersebut. Kenzo melirik sang istri, tapi wanita itu malah pura-pura masih tertidur. Dia menghela napas kasar, bingung menghadapi sang putri yang tengan merajuk. Pria itu bingung karena dia tidak bisa berbuat apa-apa, tubuh mereka yang tengah polos tersembunyi di balik selimut tebalnya. Di bawah selimut dengan nakalnya tangan sang istri malah meremas lembut area sensitifnya. Membuat darahnya berdesir kembali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN