Bab 124

1008 Kata

"Daddy—!" "Mommy—! Panggilan itu menghentikan aktivitas keduanya yang tengah terlena menyalurkan hasrat yang selama ini mereka pendam. Namun, Khanza cepat menyadari dan langsung mendorong tubuh kekar Kenzo hingga tautan bibir mereka terlepas. Tak ada kemarahan di raut wajah Kenzo, pria itu tersenyum dan mengusap sisa-sisa pertukaran saliva keduanya di bibir Khanza lembut dengan jari besarnya. Khanza baru menyadari ternyata ada banyak pasang mata yang tengah menatap ke arahnya. Wanita itu tersenyum kikuk, bingung harus melakukan apa. Kejadian barusan sukses membuat kedua pipi dirinya merona merah menahan malu. Betapa tidak Damar juga suster kedua anaknya, tengah menatap ke arahnya dengan tatapan heran. Keysa berlari menghampiri sang Mommy, anak berusia sekitaran tiga tahunan itu ing

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN