Sia-sia saja!

1445 Kata

Bisa mendapat kesempatan untuk melarikan diri dari Sean adalah sesuatu yang masih tidak Becca duga, walau rasanya tetap dikejar rasa waswas. Dia mencari jalan lain, yang sekiranya tidak akan berpapasan dengan Sean atau orang-orangnya. Karena ia tidak bawa uang, Becca akhirnya berjalan kaki. “Bagusnya aku sudah terbiasa untuk jalan kaki,” gumamnya. Becca mengikat rambutnya asal-asalan, dia tidak tahu harus pergi ke mana. Yang terlintas dalam pikirannya ada Chris. Tetapi, jika ia pulang, sama saja pelariannya sia-sia. “Tidak, jika aku pulang.. bisa-bisa Sean langsung menemuiku!” Becca bicara sendiri, menggelengkan kepala juga. Membayangkan tertangkap oleh Sean, sesuatu yang tidak baik. Sean akan murka, menjadi monster lagi yang lebih. Becca menghela napas dalam-dalam, mulai merasa se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN