Prioritas Regan

770 Kata

"Saya sudah tidak membutuhkan kamu lagi, kerjamu tidak becus! Mulai besok kamu tidak perlu datang ke kantor lagi!" Suara Regan terdengar penuh penekanan, menunjukan seberapa besar gelora amarah yang sedang menguasainya saat ini. "Tapi, Pak--" "KELUAR!" bentak Regan membuat pegawainya yang sudah pucat itu tertegun dan segera melarikan diri. Regan menjatuhkan bokongnya ke atas kursi kerja, ia melempar berkas ke mejanya secara kasar, lalu merenggangkan dasinya yang terasa mencekik. Ia tidak tahu kenapa akhir-akhir ini banyak sekali bawahannya yang membuat ulah di kantor. TOK! TOK! Suara ketukan pintu terdengar, sepersekian detik kemudian pintu ruangan Regan berdecit terbuka. Menampilkan Kino yang datang dengan wajah sedikit takut. Mungkin suara keras Regan barusan terdengar sampai kelua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN