Bab 48

1920 Kata

Mereka menurut, saling mendekap satu sama lain. Menyalurkan sebuah keikhlasan yang pada hakikatnya adalah kepura-puraan yang seringkali dianggap orang selalu tampak indah. Dalam lubuk hati kecil dan wajah polos yang menampakkan ketegaran itu, sebenarnya belum siap mereka menerima kenyataan semua ini di usia yang begitu masih di bawah umur. Lantas mereka sangat tidak ingin membuat almarhum Bapak menangis ataupun sedih, maka mereka teringat pesan dari beliau. Langsung melepas pelukannya, Yura menghapus cepat air mata derasnya. Sisa sesenggukan dia biarkan berhenti. Yang lain pun sama, mencoba menahan diri sekali lagi untuk tidak menumpahkan semuanya di sini. Starla berkaca-kaca. "Adik Kakak, harus ikhlas ya. Tidak boleh marah sama keadaan. Kalian harus ingat pesan almarhum Bapak waktu it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN