Suasana kelas dua belas dua cukup ramai. Seperti biasanya, Starla duduk anteng di tempatnya. Jadwal pertama adalah seni musik. Setelah bel berbunyi, semua anak kelas dua belas dua keluar kelas membawa beberapa alat tulis yang mereka butuhkan, termasuk Starla yang ngobrol sambil jalan bareng temennya. Starla tampak biasa saja setelah duka menyelimuti. Anak-anak lain pun juga nggak bahas masalah ini meski mereka tahu. Kabar duka Starla sudah menyebar karena wali kelas gadis itu memberitahu melalui pesan teks w******p ke seluruh antero Hanbit. Starla yang belum buka grup dan belum baca pesan yang masuk di grup sekolah dan kelasnya tidak begitu memikirkan. Dia tidak terlalu peduli semua orang mau mengucapkan belasungkawa atau tidak. Malahan sejujurnya Starla merasa lega kalau teman-temannya