Siang itu seperti yang sudah mereka rencanakan kemarin. Reyhan akan mengajak putrinya untuk jalan-jalan juga berbelanja mainan. Reyhan juga menawarkan Marissa untuk ikut, tapi Marissa menolak karena sungguh, Marissa hanya akan membuat Reyhan repot nantinya. "Ayolah. Alena juga pasti akan senang jika kau ikut." Tawar Reyhan tapi Marissa tetap hanya menggeleng karena dia tidak punya kepercayaan diri untuk sekedar jalan bersama Reyhan. Ucapan wanita di taman pagi itu benar-benar menjadi racun untuk Marissa. Kata-kata saat menyadari jika dirinya hanya wanita buta yang hanya akan menjadi beban di keluarga Reyhan. "Icha gak bisa, mas. Yang ada nanti kalian hanya akan repot dengan Icha. Mas pergi saja. Icha gak apa-apa di rumah saja." Tolak Marissa halus. "Tapi tadi mas juga sudah mengatakan p