5. Bercerai

1519 Kata
Malam itu Reyhan benar-benar datang memenuhi panggilan dari ayahnya dan langsung menuju ruang tengah rumah besar itu karena di sana sudah ada ibu dan ayahnya yang sudah duduk dengan menatap layar televisi, Reyhan mengambil tangan kedua orang tuanya untuk dia cium punggung tangannya secara bergantian sebelum dirinya juga ikut duduk di sana. Cukup banyak yang mereka bicarakan saat terdengar suara salam dari arah pintu utama rumah itu dan di sana Alea tampak membagi senyum ke arah mereka semua yang duduk di sofa ruang tengah itu. Ada rasa getir di hati Reyhan saat kembali melihat wanita berjilbab yang tidak lama lagi akan menjadi jandanya, terlebih Reyhan juga kembali ingat bagaimana dirinya yang hampir melecehkan wanita itu kemarin malam di ruko yang Alea tempati sebagai tempat tinggalnya. Alea langsung berjalan ke arah ruang tengah rumah itu dan bersikap sopan seperti mana biasanya dengan meraih tangan ayah mertuanya dan Reyhan untuk dia cium punggung tangannya dan meraih pula tangan Rani dan melakukan hal yang sama dengan apa yang dia lakukan pada Reyhan juga ayah mertuanya, meskipun Rani ibu mertuanya enggan untuk memberikan tangannya , Rani tetap memberikan tangannya karena Burhan suaminya yang mengusap punggungnya seolah memberi isyarat untuk mengijinkan Alea menjabat tangan itu. "Ibu Lea ingin bicara dengan ibu sebentar, dan hanya berdua," ucap Alea yang kini sudah berdiri dan menunggu Rani untuk bangkit namun Rani tetap tidak bergeming dari duduknya sampai Burhan kembali harus mengisyaratkan Rani untuk mengikuti Alea masuk. Burhan sudah mendengar penjelasan dari Alea tadi siang di telpon tapi dia tetap butuh penjelasan secara langsung dari pasangan suami istri yang sedang di hadapkan dengan masalah ini dan sungguh Burhan berharap jangan sampai ada perceraian. Meski Rani enggan untuk menuruti permintaan putri menantunya nyatanya sisi lembutnya juga tidak bisa untuk menolak nya terlebih Burhan suaminya juga sampai harus ikut memberikan nya tatapan intimidasi karena berusaha mempertahankan egonya, Rani lalu berjalan mengikuti langkah Alea yang naik ke lantai atas ke kamar yang dia tempati bersama Reyhan putranya. Cukup lama Rani dan Alea berbicara di sana, entah apa yang mereka bicarakan tapi sungguh Reyhan sudah sangat tidak tenang di bawah dan berkali-kali melirik ke arah tangga lebih tepatnya ke arah kamar yang pernah dia tempati dengan Alea . Kurang lebih satu jam Rani dan Alea berada di kamar itu, dan entah apa yang mereka bicarakan dan saat Alea keluar dari kamar dan turun dari tangga rumah itu, Alea langsung pamit pada Burham ayah mertuanya dan Reyhan untuk kembali. Tentu Reyhan menawari untuk mengantar Alea tapi buru-buru Alea menolak tawan Reyhan dan mengatakan sudah meminta Zoya untuk menjemputnya dan sepertinya Zoya sudah berada di depan pintu gerbang rumah orang tua Reyhan. Alea juga mengatakan akan ikut ke rumah Zoya, karena Alea masih strauma dengan kejadian beberapa hari lalu saat Reyhan ingin melecehkannya. Rani turun dari tangga dan langsung masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan tatapan suami juga putranya yang sedang menuntut penjelasan. Reyhan menatap kearah ayahnya namun Burhan hanya mengedikkan bahu tidak mengerti. Malam itu Reyhan memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya, dan tentu dia ingin menjernihkan pikirannya sesaat. Pagi itu adalah sidang kedua perceraian nya dengan Alea. Dan kali ini Reyhan tidak punya pilihan lain kecuali menghadiri sidang itu. Tampak Alea sudah lebih dulu datang dengan laki-laki yang dia tau adalah sumber masalahnya dengan Alea. Reyhan bersikeras tidak mau menceraikan Alea dan malah ingin menceraikan Devina asalkan Alea mencabut gugatannya, tentu saja Alea tidak bisa mengabulkan permintaan Reyhan mengingat sebelumnya Devina datang menemuinya ke tempat kerja yang di tempati Alea sebagai tempat tinggal juga dan mengatakan jika dia tengah mengandung anak Reyhan. Alea tidak ingin menjadi wanita yang egois, dia sudah benar-benar ikhlas untuk melepas Reyhan dari hidupnya, dan inilah langkah pertama yang memang harus Alea lakukan. Alea keluar dari ruang sidang itu setelah hakim mengetuk palu tiga kali dan memutuskan dia dan Reyhan bercerai. Alea membuang napas lelah tapi terasa plong juga di rongga dadanya, Reyhan buru-buru mengikuti langkah wanita itu dan menarik tangan nya. "Lea,,, aku mohon tetaplah bersamaku," ucap Reyhan syarat akan permohonan. Alea hanya menatapnya sambil tersenyum manis, karena itu sudah tidak mungkin untuk Alea kabulkan lagi. Ini adalah jalan yang telah Reyhan pilih, dan ini pula konsekuensi yang harus Reyhan terima. "Sudahlah mas, tandatangani saja surat cerai itu. Cintai dan jagalah istrimu lebih baik dari yang pernah kau lakukan padaku sebelumnya, terlebih lagi dia akan segera memberimu anak," jawab Alea sangat manis dan sopan. Sementara Reyhan hanya menggeleng tidak terima jika pada akhirnya dia dan Alea akan resmi berpisah. "Lagi pula aku sudah menemukan penggantimu mas, mungkin tak takkan menunggu lama aku pasti akan mengirimimu undangan," sambung Alea ramah, namun terdengar sangat menyakitkan bagi Reyhan. Reyhan sempat tidak terima dengan apa yang wanita itu katakan dan Reyhan juga sampai membuat keributan di depan kantor pengadilan dengan laki-laki yang kemarin mengaku sahabat dari istrinya dan sekarang malah mereka terlihat mesra, bahkan ibu dari pemuda itu ikut membenarkan ucapan Alea yang mengatakan mereka akan segera menikah. Sementara Rani dan Burhan malah bersikap biasa-biasa saja bahkan terlihat tidak memihak pada Reyhan, malah berlalu begitu saja. Reyhan mutuskan pulang ke rumah orang tuanya, untuk saat ini, dia sedang tidak ingin bertemu Devina, entah kenapa ia merasa sangat terluka dengan apa yang di ucapkan Dimas, tentang Alea yang selama ini memilih diam dan bersikap seolah tidak tahu menahu perihal hubungannya dengan Devina, dan Reyhan yakin jika ini adalah campur tangan Dimas, laki-laki yang mengaku sahabat Alea yang dia kenal juga sebagai sepupu dari Devina, istri sirihnya. Sesampainya di rumah orang tuanya, Reyhan melihat ibu dan ayahnya tengah duduk di sofa ruang tengah, Reyhan menghampiri kedua orang tuanya, namun buru-buru Rani ibunya pergi menghindari bertatap muka dengan putranya, Reyhan. Rani bukannya benci Reyhan putranya, namun dia hanya kecewa, kecewa jika ternyata putra yang selama ini ia banggakan ternyata seorang suami pengkhianat, dan Rani juga sadar jika dia terlalu egois kemarin ketika mencari maki Alea tanpa tau apa biduk perkara dari retaknya rumah tangga putranya. Rani memilih menghindari Reyhan, hanya untuk menenangkan hatinya dan berharap Reyhan sadar dengan apa yang telah dia lakukan, termasuk menyadari kesalahannya karena telah menikahi wanita ular yang sangat Rani benci. Reyhan melihat pada ayahnya, seolah sedang bertanya " apa yang terjadi dengan ibunya?" Namun Burhan malah mengangkat kedua bahunya mengisyaratkan ketidak tahuannya. Ya selama ini Rani memang tidak pernah bercerita perihal alasannya tidak menyukai Devina, Rani selama ini memilih diam dan tak bercerita tentang apa yang menjadi dasar perubahan sikap Rani yang begitu menyayangi Devina tiba-tiba berbalik menjadi membenci Devina. "Sudahlah Rey, biarkan ibumu sendiri dulu, dia hanya sedang merasa kehilangan putrinya, besok juga dia akan kembali baik-baik saja," ucap Burhan menenangkan putranya, tapi percayalah itu saja tidak cukup untuk meredam keterpurukan Reyhan saat ini. Reyhan menghembuskan napasnya kasar sebelum akhirnya memilih memasuki kamar nya untuk segera beristirahat, Reyhan merasa sangat lelah, baik tubuh maupun hatinya. Reyhan baru saja selesai membersihkan tubuhnya dengan mandi air hangat. Dia sudah mengenakan baju santai nya, lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan kedua tangan ia gunakan sebagai penopang kepalanya, pandangannya lurus ke arah langit-langit kamarnya, seketika bayangan Alea muncul di benaknya. Belakang ini wanita itu memang sering terlihat murung, dan tak jarang Reyhan dapati Alea yang terisak di atas sajadahnya dengan berbungkus mukena nya, saat Reyhan tanya wanita itu hanya menjawab jika ia hanya sedang merasakan sakit kepala, sakit kepala yang belakangan sering Alea rasakan dan saat itu dia hanya akan memberi obat sakit kepala dan obat penenang, maka setelah itu Alea akan merasa libih baik. Reyhan tidak pernah tau jika sakit kepala yang Alea keluhkan ternyata sakit kepala karena menahan rasa kecewa dan sakit hatinya pada dirinya selama ini. Tiba-tiba air asin itu menetes begitu saja dari sudut mata Reyhan. Reyhan berkali-kali memukul kepalanya sendiri berharap rasa sakit itu sedikit berkurang, penyesalan memang datang di belakang dan saat Reyhan menyadari itu rasa sakitnya jauh lebih sakit saat dirinya di khianati oleh Devina dulu. Berkali-kali Reyhan mencoba menutup matanya berharap mimpi akan segara datang menjemputnya namun berkali-kali itu juga dia gagal dan tetap terjaga hingga hampir jam empat dini hari. Reyhan bangun dan mencoba mengambil air wudhu untuk melakukan shalat Sunnah, berharap dia bisa mendapatkan ketenangan ketika dia mengadu pada sang Khaliq dan membantu dirinya untuk ikhlas, tapi tetap saja Reyhan merasa ada yang menghimpit hati juga perasaannya, lalu membayangkan bagaimana saat wanita itu melihat dirinya tengah bersama wanita lain dan tetap bersikap tenang dengan tidak mengatakan apa-apa, saat itu justru Reyhan sendiri yang merasa sakit yang teramat sakit di bilik hatinya. Reyhan tidak pernah tau bagaimana Alea melewati semua itu dalam keterdiaman dan tetap bersikap tenang semalam ini. Meskipun Reyhan tau jika mantan istrinya adalah wanita tangguh dan memiliki tingkat kesabaran yang lebih tinggi dari wanita lain tapi Reyhan tidak menampikkan jika wanita itu juga wanita yang akan bisa merasa sakit hati dan kecewa. Yang Reyhan sesali adalah kenapa dirinya tidak peka dengan semua itu. "Tuhan. Jika dia memang bukan jodohku lagi maka berikanlah aku keikhlasan untuk melepasnya dari hidupku, dan berikanlah dia keselamatan dan pengganti yang lebih baik dariku, namun jika dia masih jodohku maka berikanlah kami jalan dan petunjuk agar kami bisa bersatu dalam ridhomu lagi," doa Reyhan dengan hati yang semakin teriris perih dan penyesalan yang semakin menggunung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN