Pintu ruang ganti terbuka dan Hande langsung menatap ke arah sana. Ia melihat suaminya sudah dalam keadaan rapi dengan setelan jas mahalnya. "Pagi, Sayang," sapa Lakeswara mendekat dan mengecup kening istrinya. Jujur, melihat ekspresi bingung dari Hande membuatnya curiga. Ia pikir, apa minuman fantasi liar itu tidak berfungsi pada wanita hiper seperti Hande? "Pagi juga, Sayang," balas Hande setelah beberapa saat terdiam. "Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak membuat jejak merah di tubuhku?" Daripada kebingungan sendiri, Hande memilih untuk bertanya. Lakeswara cukup tersentak dengan pertanyaan istri penghianatnya. Sontak, ia langsung menjawab, "Aku sengaja melakukannya. Apa kau tidak suka?" "Tidak, bukan itu. Aku hanya merasa tidak biasa saja. Biasanya kau akan membuat banyak jejak mera