Jam 06.30 pagi, Nayla sudah tiba di sekolah, ia akan singgah di masjid sekolah terlebih dahulu untuk menempel artikel yang sudah ditulisnya di mading masjid. "Aku tebak, nominasi siswi teladan tahun ini bakalan jatuh di kamu." Edwin, tahu-tahu sudah berdiri di belakang Nayla yang hendak berbelok ke sekretariat akhwat. Nayla yang terkejut dengan keberadaan Edwin di belakangnya, seketika menoleh, menatap cowok berantakan itu sejenak, lalu membuang pandang ke arah lain. Edwin tersenyum miring--yang menjadi ciri khasnya. Ia mengeluarkan dua buah benda dari dalam tas. Tanpa izin terlebih dahulu meraih lengan Nayla, membuat gadis itu memberontak protes. "Heh, kamu mau ngapain?!" sentak Nayla, berusaha melepaskan tangannya dari Edwin, tapi cowok itu tidak mempedulikannya. Edwin tetap memasang