Bab 23 Perhatian yang tertunda

1029 Kata

Yura hanya melongo mendengarkan penjabaran Aditya di depannya, ia merasa laki laki di depannya itu begitu pintar untuk mengolah kata kata. "Haiiiz...kalau kita mau belajar kenapa kamu nyodorin itu buku menu?" tanya Yura yang memang cuma itu yang terpikir di otaknya. "Mama aku bilang...kalau kita belajar itu, perut nggak boleh kosong Ra...sungguh..." lagi lagi ucap Aditya pada Yura yang sudah tidak bisa Yura bantah lagi. "Terserah deh...yang penting kamu yang bayar." Ucap Yura yang asal asalan, karena selama ia keluar dengan teman temannya ia lah yang selalu membayar dan mengeluarkan uang. "Iya...iya, pasti aku bayarin...berapa banyak sih yang akan kamu makan? satai, ada aku disini." Ucap Aditya yang membuat Yura tertawa. Alih alih belajar, keduanya disana hanya makan, nyemil, dan juga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN