Semua Punya Rencana

1103 Kata

Menjelang jam 14.00, Alisha yang telah selesai didandani, duduk di sofa kamarnya. Dia merasa sangat kesepian, lebih-lebih setelah Meilani pulang. Dia berpikir harus segera melakukan sesuatu, membuat rencana yang matang, mencari tahu keberadaan ayah dan ibunya. Bramantyo tiba-tiba muncul di hadapannya, membuat Alisha terkejut. “Cantik sekali istriku.” Bramantyo bersungguh-sungguh. Alisha membuang muka. Dia merasa muak tiap kali ada orang yang memuji kecantikannya. Biasanya akan berujung pada pelecehan. Bramantyo yang sudah mulai terbiasa atas sikap Alisha, tidak bergeming, “Lisha, boleh bicara sebentar?”. Tanyanya. “Tentang apa?” Alisha malas basa basi. “Tentang bulan madu. Eh, bukan maksudku tentang liburan setelah acara pernikahan kita.” “Memangnya harus ya?”. Tanya Alisha.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN