Acara yang sangat membahagiakan bagi Bramantyo telah usai. Sebagian tamu keluarga berpamitan pulang. Sebagian lagi ada yang masih menginap dan ada yang menunggu untuk ikut syukuran yang akan di gelar saat makan malam. Bramantyo menggamit pinggang Alisha membawanya keluar dari tempat perhelatan tadi. “Mau kemana? Lepaskan tanganmu.” Bisik Alisha. Alisha yang tidak biasa bersentuhan dengan orang lain, bahkan dengan sahabatnya sendiri, Meilani. Merasa risih dan canggung setiap kali Bramantyo menyentuhnya. “Ada yang ingin aku perlihatkan.” Bramantyopun membisiki Alisha. “Iya, tapi lepaskan, aku bisa jalan sendiri.” Alisha kembali berbisik sambil tak melepaskan senyum dari wajahnya. “Sabar, sedikit lagi.” Jawab Bramantyo sambil mengangguk tanda menunjuk ke arah pintu. Alisha menghindar