“Jatuh cinta bukan kesalahan Calla. Dan memperjuangkan perasaan bukan sesuatu yang membuang waktu.” Wajah Calla memerah seketika, jantung berdegup sedikit kencang mendengar ungkapan Aric dalam sepenggal kalimat. “Jangan bergerak.” Aric langsung beranjak pergi keluar, tidak berapa lama dia kembali membawa sebuah salep dari apartementnya. Aric yang sering terluka, memiliki banyak obat yang di butuhkan. Aric yang sering terluka karena berkelahi tidak bisa datang ke klinik ataupun rumah sakit karena pihak medis akan selalu melaporkan kepada kepolisian bila ada pasien yang memiliki luka kekerasan. Aric kembali duduk di sisi Calla. Ketegangan dan kewaspadaan pada diri Calla perlahan berkurang, gadis itu membiarkan Aric mengoleskan salep di tangannya. Tidak ada kata-kata yang terucap dari