Selina memblokir kontak keluarganya lagi. Ia capek loh dikejar-kejar untuk segera menikah hanya agar tak dilangkahi adiknya. Untuk kesehatan jiwanya, ia memilih menjauh. Hari ini, ia sudah agak tenang. Kok bisa? Kemarin ia akhirnya ke psikolog. Ia sudah tak kuat kan. Banyak unek-unek yang ingin ia keluarkan. Jadi, ia pergi ke sana. Niat hati memang ingin meringankan bebannya kok. Syukurnya, bertemu psikolog yang tepat. Psikolog berhijab. Ah bahkan bergami, tapi sangat menghormatinya. Ia mengeluarkan semua kekesalamnya pada keluarganya. "Saya sudah berusaha, kak, untuk mengomunikasikan semuanya. Saya bilang sama ibu saya. Kalau memang adik mau menikah lebih dulu ya silahkan aja. Jangan paksa saya untuk menikah. Karena saya gak mau buru-buru. Tapi mereka malah memaksa saya untuk menikah sa