Selina hampir nyebur andai tak ditahan oleh seorang perempuan yang ternyata anaknya tuan Belanda yang buta itu. Itu loh yang malam itu. Perempuan itu rupanya masih ingat dengan mereka bertiga. "Thank you, Necy." "Yes. You're welcome. Be careful!" Ketiganya mengangguk. Begitu Necy sudah pergi menjauh, Maira dan Eshal terbahak. Jelas saja. Kejadian tadi begitu lucu. Selina kan terdorong di sebelah kiri. Tubuhnya sudah limbung ke arah kiri. Memang hampir tercebur andai tangannya tak ditarik Necy. Untungnya, perempuan itu lebih berisi jadi ya tak ikut tertarik terjun ke sungai kan? "Puas lo berdua ketawa hah?" Tentu saja keduanya mengangguk. Sekarang mereka sedang berjalan kaki karena memang mau mampir ke masjid untuk solat zuhur. Setelah itu baru deh mencari makan siang. "Gue baru nge