Prolog
Langit yang cerah, tiba-tiba menjadi gelap, sebuah lubang raksasa terbentuk di langit negara Indonesia, lebih tepatnya di Kota Surabaya.
Dari lubang itu muncul arwah-arwah yang mulai berterbangan dan mengganggu manusia.
Setiap manusia berusaha lari dari kejaran para arwah itu.
"Kyaa," teriak salah seorang wanita tua yang akan di makan oleh arwah penasaran itu.
Namun, tiba-tiba muncul dua orang yang menggunakan masker berwarna hitam yang menutupi setengah dari wajah mereka.
Mereka mulai bertarung melawan arwah-arwah yang akan memakan manusia, yang satu berambut hitam pendek menggunakan tongkat yang sangat indah lalu memukulkan kesetiap arwah dan membuat mereka menjadi hancur, dan yang satunya berambut abu-abu panjang sepunggung menggunakan busur dan panah lalu memanah ke setiap arwah yang mengancam manusia.
Dilihat dari cara bertarung dan rambut mereka, wanita tua itu yakin jika mereka adalah seorang laki-laki dan perempuan.
Wanita tua itu hanya memandang mereka bertarung dengan takjub.
"Nenek, Anda sebaiknya segera lari ke tempat pelindungan yang sudah kami siapkan," perintah perempuan yang membawa busur dan panah itu dengan sopan.
"T-tapi, di mana itu nak? Apa kalian akan baik-baik saja?" tanya wanita tua itu khawatir.
"Kami akan baik-baik saja nek, tempat pelindungan ada di depan sana, kami akan melindungi nenek sampai di tempat pelindungan," jelas perempuan itu lembut.
"Hey, tuan A!" teriak perempuan itu memanggil laki-laki yang sedang bertarung dengan parah arwah.
"Ada apa, nona?" Jawab laki-laki itu sopan, sambil terus memukulkan tongkatnya kearah para arwah.
"Ayo kita lindungi nenek ini sampai di pelindungan, agar kita bisa segera melakukan penyegelan," perintah perempuan itu, lalu menarik nenek itu dengan lembut dan berlalu mendahului laki-laki yang masih menahan para arwah.
Ketiga orang itu terus berlari dan akhirnya mereka sampai di perkemahan yang berletak di Tugu Pahlawan, disana tanpa nenek itu dan masyarakat Surabaya sadari, sebenarnya setiap sudut Tugu Pahlawan sudah dilindungi oleh sebuah pelindung yang tak kasat mata.
"Tolong nenek ini ya," perintah perempuan itu kepada petugas yang menggunakan jubah hitam dan menutup setengah wajahnya.
"Baik, nona," ucap orang itu lalu membawa wanita tua itu menuju tenda.
"Baiklah, ayo kita lakukan penyegelan besar-besaran, tuan A," ajak wanita itu.
"Baik, nona," turut laki-laki itu lalu mereka berdua berlari keluar dari Tugu Pahlawan dan mulai mendekati lubang raksasa yang terus-menerus mengeluarkan arwah-arwah jahat.
"Tuan A, tolong lindungi aku, akan aku tutup pintu itu," perintah perempuan itu sambil memandang kearah lubang yang tidak henti-hentinya mengeluarkan arwah jahat.
"Baik, nona," turut laki-laki itu lalu berlari dan mulai mengeluarkan tongkatnya, dan menghancurkan setiap arwah yang akan menyerangnya dan perempuan di dekatnya itu.
Perempuan itu menutup matanya untuk berkonsentrasi lalu tiba-tiba busur dan panahnya muncul dengan cara melayang di hadapannya.
Perempuan itu mulai membuka matanya lalu mengambil busur dan panah itu.
Perempuan itu mulai membidik ke arah lubang raksasa, ia berkonsentrasi untuk memfokuskan agar tepat sasaran.
Aura berwarna merah muda mulai menyelimuti tubuh perempuan itu.
"Close the door, fairy light," anak panah itu pun dilepas lalu anak panah itu meluncur dengan mulus kearah lubang raksasa itu, dan berhasil mengenai tepat di tengah.
Akhirnya lubang itu tertutup, dan para arwah-arwah yang tadi menyerang, sudah menghilang, langit menjadi cerah kembali lalu pelindung di Tugu Pahlawan menghilang, semua masyarakat kota Surabaya pun keluar dan mulai berjalan pulang ke rumah mereka atau melakukan aktivitasnya lagi.
***
Saat ini kedua orang itu sedang berada di atap sebuah gedung apartement yang sangat tinggi di Kota Surabaya, mereka sedang memperhatikan setiap masyarakat yang sedang berlalu-lalang.
"Apa kau merasakannya tadi, Tuan A?" tanya perempuan itu senang sambil melihat ke pemandangan masyarakat Surabaya.
"Ya, tapi hanya sebentar, sepertinya Raja ada disini," jawab tuan A yakin.
"Baiklah, kita akan disini dulu," ucap perempuan itu senang, dan mereka pun menghilang saat angin berhembus.
***
Di dunia ini terdapat empat orang Indigo, identitas mereka sangat dirahasiakan, saat ini para Indigo sedang di pecah di dua negara, di negara Indonesia dan Jepang.
Tugas indigo adalah melindungi umat manusia dari teror para arwah yang jahat, selain itu tugas mereka juga sedang mencari Raja, Raja yang bisa membawa perdamaian di dunia.
Kedua orang itu juga termasuk dari salah satu keempat Indigo.