Tak hanya Hita saja yang merasa bosan, Arutala pun sama. Pria itu merasa tak ada hiburan apa pun saat ia sedang di rumah. Menulis dan menulis, lalu saat ia lelah menulis, maka yang ia lakukan hanyalah menonton TV, scroll media sosial, dan beberes rumah. Tak ada lagi orang yang bisa ia goda dan ganggu, tak ada pula yang ia tunggu. Hita pindah entah ke mana, ia tak tahu. Sementara Mimi sudah tak pernah menunjukkan batang hidungnya setelah Hita pergi dari rumah itu. Sepi. Tak ada yang bisa Arutala lakukan, selain menunggu waktu berlalu. Ia rela pindah ke Jakarta, dan tinggal di rumah itu, hanya agar bisa dekat dengan Hita. Mau dibilang menyesal, tidak juga. Karena ia merasa setengah perjuangannya sudah dilalui, yaitu melihat Hita meninggalkan Yassa. Kini, ia hanya perlu melanjutkan perju