Mr. Caps Lock

782 Kata
“Lepaskan tabmu itu Corie!” bentakku pada sahabatku yang tengah asik menatap layar tab ditangannya. “Oh my Gosh!!! Kau harus melihat ini Alex….!!” ucap Corie tak percaya dengan apa yang dilihatnya, seakan-akan  ia baru saja mendengar kalau tas Gucci kesayangan sudah rusak digigit Crown, anjing cihuahua miliknya . “Lihat! Lampu lalu lintas sudah berubah hijau Cor! Apa kau ingin melihat disurat kabar besok ada berita yang mengatakan seorang gadis mencekik temannya karena  mengabaikan kata-katanya!” bentakku pada Corie yang mulai melepaskan tabnya. Ancaman memang hal yang paling pas untuk mengembalikan kewarasan sahabatku. Iya, dia memang benar-benar gila saat sudah sibuk membaca berita-beria gosip di internet yang jelas sangat tidak ada manfaatnya itu. “Baiklah Alex sayang! Kalaupun aku akan masuk surat kabar besok, tolong pastikan kalau para wartawan mengambil foto terbaikku. Aku tidak ingin terlihat jelek, bahkan ketika aku sudah mati tercekiki!” Corie menekankan kata tercekik itu sambil menatapku dengan kesal. Aku tidak perduli dengan nada kesal wanita berambut pirang yang sudah kukenal selama hampir 12 tahun itu. Mataku masih sibuk membaca buku tebal yang berisikan pasal-pasal hukum yang aku yakin walau dibayarpun Corie tak akan mau membaca kata pembuka atau daftar isi dalam buku ini. “Alex…..” “Ehm….” balasku acuh tak acuh pada panggilan Corie. “Alex..” panggilnya lagi dengan nada yang lebih keras. Pikiranku masih disibukkan dengan pasal-pasal yang sedang kuteliti satu persatu mencari setiap  pasal yang sesuai dengan kasusku kali ini. “Alexis..!! Apa kau ingin melihat disurat kabar besok ada berita yang mengatakan seorang gadis mencekik temannya karena  mengabaikan panggilannya?! Hah??” Corie mengeluarkan nada yang sama seperti yang kuucapkan sebelumnya. “Baiklah. Apa?” tanyaku yang mulas mendengar teriakan yang sangat melengking itu menggema dalam mobil miliknya. “….dan tolong, kreatiflah sedikit, jangan meggunakan kalimatku..” godaku padanya. “James William Caplox sedang berkencan dengan Britney, model terhot tahun ini!!!!” ucapnya dengan semangat sekaligus tak percaya dengan apa yang diucapkannya. “Oh lagi-lagi…!” bisikku dalam batinku yang mulai menyiapkan diriku karena berita gosip akan dimulai. “Kau tahu kan? James William itu bahkan baru 2 minggu yang lalu  diberitaan  berkencan dengan Bella! dan saat ini ia sudah bersama wanita lainnya.” “Siapa itu Caps Lock ? dan siapa itu Bella?” tanyaku dengan dahi menyernyit. “Oh my Goshh Alex!! Sebaiknya kau kubur buku-buku membosankanmu itu! James William Caplox bukan  Caps Lock! Dia itu pengusaha muda  sukses yang masuk majalah sebagai pria ter-hot dan paling diinginkan wanita tahun ini dan ayolah… kau harus benar-benar mengubur buku-buku itu! Bella itu pemenang miss world tahun lalu! Aku tidak percaya aku berteman dengan wanita yang seakan-akan hidup di jaman batu!” Corie terlihat sangat kesal, buku-buku jemarinya terlihat memutih akibat ia memegang stir terlalu kencang. “Aku bukan tidak tahu Corie. Aku hanya tidak perduli akan masalah-masalah itu! Biar saja tuan Caps Lock itu berkencan dengan gadis manapun! Tidak ada untung dan ruginya untukku.” ungkapku cuek. “CAPLOX!” Corie menekan kata-katanya. “Oke, Caplox! Puas?” jawabku sebelum Corie mencekikku karena aku tahu Corie akan menjadi cukup gila mengenai hal ini. Sepertinya pilihannya untuk bekerja pada perusahan majalah gosip terkemuka benar-benar cocok dengan jiwanya yang bisa menghabiskan waktunya hanya untuk membahas masalah-masalah tidak penting seperti itu. “…dan dia pria yang benar-benar hot, Alex. Aku tidak heran jika dia dinobatkan selama 3 tahun berturut-turut sebagai salah satu dari 10 pria yang paling diinginkan wanita.” Corie mengucapkan kata itu seakan-akan ia sedang melihat pria itu langsung  dihadapannya sedang memamerkan wajahnya yang rupawan atau otot-otot tubuhnya yang jelas sangat disukai Corie. “Pria paling diinginkan tahun ini? yang benar saja! Aku bahkan tidak menginginkannya! Harusnya majalah itu membuat survei atau polingnya dengan benar!” ajarku seraya menunggu reaksi Corie. “Kau hanya belum melihatnya , Alex! Aku sudah pernah bertemu langsung dengannya saat majalahku mengadakan wawancara dengannya. Kau tahu?! dia bahkan jauh lebih tampan dan keren dari foto-fotonya dimajalah atau dirinya di Televisi! Haaaah, dia sangat hot! Kuyakin kau akan mengatakan hal yang sama saat melihatnya secara langsung.” Corie kini mengalihkan pandangannya padaku saat mobilnya sudah berhenti tepat di depan kantorku. “Jangan lupa! Kau harus mengubur buku-bukumu itu Alex!” sambung Corie saat aku turun dari mobilnya dan mengucapkan sampai jumpa padanya dengan seringai tak perduli. “Baiklah aku tidak perduli dengan si Mr. Caps Lock itu! Aku lebih memperdulikan dia…. ” senyum manisku mengembang seketika saat seorang pria tinggi berdada bidang yang terlihat luar biasa dengan setelah jas abu-abu itu menatap kearahku dari Lobi kantor dan tersenyum kearahku. Pria itu mengusap rambut cokelatnya yang selalu tertata rapi dan melambai kecil kearahku. Reflek aku segera berlari menujunya dan ingin memanfaatkan setiap detik yang ada hany untuk  bisa dekat dengannya. Pagiku terasa begitu sempurna hari ini hanya dengan melihat pemadangan indah ini. Iya, hanya dengan melihat Billy menyambutku, duniaku terasa begitu terlengkapi. Haaah, andai ketika bangun tidur aku bisa langsung melihtat wajahnya, aku rela memberikan segalanya untuk mendapatkan kesempatan itu!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN