CHAPTER 25

1400 Kata

Setelah berhadapan dengan si tua Rhis, dari Cipto Medical Center, kerja sama di antara dua perusahaan kami resmi disahkan. Rumah sakit mereka resmi menjadikan perusahaan kami menjadi supplier utama untuk peralatan rumah sakit dan juga barang elektronik lainnya. Tok Tok Tok “Masuk,” sahutku tanpa menatap pintu yang masih tertutup. Langkah kaki seseorang masuk. “Apa yang ingin kau sampaikan?” tanyaku tanpa banyak basa-basi. “Ck, kenapa kau jadi ketus begitu?” tanya Cindi. Keningku berkerut, masih terus melanjutkan pekerjaan, menatap layar komputer. “Kak, apa benar kau akan menikah minggu depan?” tanya Cindi. Gadis itu dengan santainya duduk di sofa, kakinya ke atas meja, dan mulutnya mulai sibuk mengunyah cemilan yang ada di meja. “Apa urusannya denganmu?” tanyaku. Saat ini pekerjaanku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN