Desiane menceritakan mimpinya kepada Ibu War, yang menanggapinya dengan serius. "Jangan anggap remeh petunjuk sekecil apapun. Kita tidak tahu pasti, apakah mimpi itu karena rasa takut kamu, atau memang benar-benar suatu petunjuk. Pikirkanlah dulu matang-matang, ikuti kata hatimu." Ibu War tidak ingin gegabah. Gadis manis yang telah terlihat bersih dan terawat itu mengangguk. Dia paham, terkadang sebuah mimpi adalah ungkapan dari alam bawah sadar seseorang yang sering di namakan bunga tidur. Kadang merupakan suatu petunjuk atau firasat. Tergantung dari sudut mana orang yang bersangkutan menilainya. Desiane menghela nafas perlahan, dia merasa kebingungan sekarang. Apakah benar karena rasa takutnya? Mengingat selama ini, dalam pelariannya, telah terjadi dua kali ada orang yang mengejarny