Suara orang sedang mendendangkan sebuah lagu terdengar nyata di telinga Iksan, ini bukan seperti mimpi mendengar suara orang sedang bernyanyi, dan ini juga bukan suara dari TV atau radio, suaranya sangat dekat dan jelas kok. Iksan mengerjapkan matanya, kepalanya terasa sedikit pusing, mungkin karena tidur bukan di waktu yang seharusnya, soalnya tadi sebelum tidur kondisinya baik - baik saja. Kamar tempat Iksan tidur masih agak gelap karena ketebalan gorden sebagai penutup jendela berhasil menghalau sinar yang akan masuk. hanya ada sinar dari celah pintu saja. Iksan memijat pelan dahinya lalu diakhiri dengan mengusap matanya agar penglihatannya lebih jelas. Dia merubah posisi menjadi duduk di pinggiran tempat tidur, kata orang lagi mengumpulkan nyawa. Entah mengapa ada istilah seperti it