Ririn terus berusaha melupakan Alvin dan pernikahannya yang gagal di gelar. Ririn ini bukan tipe wanita yang ada sedikit masalah sedikit aja langsung menangis, dulu waktu dia masih kecil iya, tapi semakin dewasa dia semakin mandiri dan tidak cengeng, jadi kalau dia sampai tahap menangis berarti persoalannya sudah level maksimal. Awal - awalnya air mata Ririn seperti banjir bandang, terus menerus mengalir sampai matanya menyipit karena bengkak, apalagi jika mengingat Alvin, bukan mengingat romantisme hubungan mereka, justru Ririn mengingat betapa sakit hatinya dan rasa malu yang luar biasa akibat perbuatan Alvin. Kok bisa - bisanya ya? Ririn merasa bodoh karena tidak bisa membedakan mana lelaki normal dan tidak normal. Alvin tidak gemulai, dia juga bahkan jarang bergaul karena dia tidak sem
