Saat berpapasan dengan Zionathan di lorong menuju toilet, Pelangi ingin menyapa lelaki berwajah datar itu. Pelangi sudah mengangkat tangan kanannya, mengulas senyum tipis malu-malu kucing dan didominasi salah tingkah akibat kejadian malam itu. "Zi ...?" Ucapan Pelangi malah mengambang di udara ketika melihat lelaki kulkas itu sama sekali tidak menoleh kepadanya. Wajahnya sedatar tembok, melangkah tanpa memedulikan siapa pun. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku jaket, sementara telinganya disumpal dengan earphone. "Aih, apa marah gara-gara kejadian kemarin? Aku cuman ngikutin kata Abella, nggak ada niat bikin Zio malu!" Pelangi menundukkan kepala, mengerutkan bibirnya bersedih hati. Apa sekarang musuhnya akan bertambah? Saat akan mengejar Zionathan untuk meminta maaf, ternyata lelaki