Bagian 4

1151 Kata
Keana membuka pintu mobil. Dari atas pondok Rayyan melompat senang. ''Mamah, Papah.'' Pekik Rayyan sambil memegang sekop mainan. Keana tersenyum dan mendatangi anaknya dengan Danu. Jalan yang di lewati licin karena tanah lempung terguyur hujan hingga membuatnya becek. Kaki Keana terpeleset dengan sigap Danu menangkapnya dan langsung menggendong. Danu tersenyum sambil memperhatikan langkahnya hingga sampai naik ke pondok. ''Papah, gendong mamah.'' Kata Rayyan seraya melihat Danu menurunkan Keana lalu pria itu mengangkat jagoannya. ''Iyalah, daripada jatuh.'' Kata Danu sambil mencium pipi Rayyan. ''Nenek mana, Ray.'' Tanya Keana ke anaknya. ''Nenek di belakang ma, kasih makan ikan lele.'' Jawab Rayyan. Keana masuk ke dalam pondok dan meletakan tasnya setelah itu ia keluar. ''Aku ingin kebelakang.'' Kata Keana sambil memakai sandal dan pergi mendatangi ibunya itu. Danu mengangguk sambil mendudukan anaknya di atas pangkuan. ''Iya.'' Jawab Danu. Keana mulai mendatangi mamahnya, terdengar suara percikan air yang keras. Percikan itu terjadi karena ikan lele sedang berebut untuk makan. Keana mendatangi suara tersebut dan di sanalah sang mamah. "Mah.'' Panggil Keana ia berdiri di samping mamahnya yang sedang memegang ember berisi pellet ikan yang sudah bercampur dengan bahan obat. ''Eh anak mama datang... sama siapa nak?'' Tanya mama. Keana berjongkok kemudian menengok ''Sama Danu, ma.'' Jawab Keana sambil melihat lelenya yang sudah besar. "kapan panen ini ma?.'' Tanya Keana. ''Besok baru panen. Gede sudah ya ikannya. Ini ikan milikmu buat bayar tanah.'' Jawab dan cerita mama. ''Ma, mas Danu sepertinya ada wanita lain.'' Kata Keana sedih. ''Nak, begitulah laki- laki, palingan hanya iseng- iseng aja. Kalau masih suka pertahankan kalau tidak tinggalkan.'' Kata mama. ''Ayo kita kepondok cerita- cerita.'' Ujar mama sambil berjalan duluan. Keana menghembuskan nafasnya sedih ia kemudian berdiri dan mengikuti langkah mamanya. Setelah sampai Danu berdiri dan membantu mama mertuanya naik ke atas pondok. ''Assalamualaikum nek.'' Salam Danu ia memeluk mama mertuanya tak perduli jika pakaiannya kotor. ''Nenek bau nah, nyong.'' Kata Nenek sambil menerima cuman bertubi dari menantunya itu. Nyong di pergunakan untuk anak laki- laki dalam bahasa Banda. Kebetulan mamahnya Keana orang Banda bercampur Portugis dan Belanda karena Bapaknya blasteran portugis sedangkan mamahnya blasteran Belanda. Jadi bayangkan saja seberapa cantik Nenek atau ibunya Keana waktu masih muda ckck. Jangan heran jika ada turunan Portugis dan Belanda karena jaman dulu kedua Negara tersebut menjajah daerah Maluku karena rempah- rempahnya yang melimpah dan mempergadangkannya. Mamanya Keana bernama Farida Fasqual. Beliau memiliki enam anak yang terdiri dari empat perempuan dan dua lelaki. Beliau tidak memiliki suami karena bercerai tapi walaupun sudah pisah mereka sering menyapa seperti saudara. Tapi papahnya Keana sedang bekerja dan berada di lokasi. Papahnya Keana orang bugis dan anak- anaknya memanggil Iye yang memiliki arti sama seperti bapak. Mamah duduk di kursi bewarna ungu. ''Kapan pulang dari lokasi nak?.'' Tanya Mama ke Danu. ''Dua hari yang lalu, Ma. Jam 2 malam sampe dirumah.'' Jawab Danu sambil melihat anaknya main di sampingnya. Keana naik ke pondok setelah memetik genjer. Ia ingin mengosengnya dengan cabe keriting dan juga di campur tempe, rasanya mantap apalagi di sajikan nasi hangat dan juga ikan goreng tak lupa sambal terasi. ''hehehe tadi mau naik ke pondok tapi gak jadi karena ambil ini.'' Beritahu Keana sambil meletakan genjer di lantai dan ia duduk untuk menyianginya. ''Assalamulaikum.'' Sapa Mba Juli. Mbak Juli adalah pembantu mamah di pondok berukuran 4x4 ini. Belakang itu terdapat seorang wanita yang matanya melihat Danu. ''Walaikumsallam, Kenapa Jul?'' Tanya Mama ''Ini nah Nek, gak ada kerjaan kah Buat Nieya. Katanya mau jadi karyawan bu Keana di toko biar jadi tukang bersih- bersih mau aja bilang.'' Kata Juli sambil melihat anaknya yang tersenyum. Keana diam entah kenapa ia tidak terlalu suka dengan gadis itu. Nieya memang seorang gadis walaupun umurnya lebih tua dari Keana dan ia terlihat lebih kalem. ''Keana.'' Panggil mama. ''Toko saya sudah memiliki cukup karyawan tapi kalau mau bekerja bisa, jadi saja pembantu dirumah.'' Beritahu Keana. ''Saya mau mba Keana.'' Jawab Nieya. Keana tersenyum sedikit sambil terus menyiangi genjer. ''Jadi kapan mulai kerjanya?'' Tanya Mba Juli ''Tunggu saja sampai suami saya naik ke lokasi. Pas kan awal bulan juga jadi enak hitung gaji.'' Jawab Keana. ''Kamu bersihkan seluruh rumah, cuci dan gosok pakaian kecuali masak, Kalau masak biar saja saya. Datang kerumah jam delapan pagi dan pulang jam empat sore, tidak usah nginap kecuali saya sendirian dirumah.'' Beritau Keana. Nieya mengangguk dan menerima. "pulang pergi dari Wika ke gunung tembak jauh Keana apa tidak sebaiknya dia menginap?'' kata Danu. Keana menatap suaminya. ''Resiko! mau atau tidak ya terserah!.'' Keana kemudian berdiri lalu kebelakang. Danu langsung terdiam dan mengangkat anaknya untuk masuk ke dalam. Keana mencuci tangannya seraya berfikir apakah N itu Nieya tapi bagaimana bisa apa ia salah menerka. Entahlah. ❤❤❤❤ Keana duduk di pinggir kasur mamanya ia menengok Danu sedang tidur bersama Rayyan. Tak lama kasur itu bergoyang rupanya Danu bergerak dan memeluk dirinya. "Masih marah?'' Tanya Danu. Keana terdiam. ''Iya.'' Jawab Keana to the point. ''Keana jangan marah. Aku minta maaf aku salah karena kejadian semalam,.'' Kata Danu sambil mengeluarkan ponsel yang telah di banting dan memberikan ke Keana. ''Periksalah dan lihat siapa yang menelfonku dan Wa.'' Keana mengambil ponsel Danu dan membukanya. Keana menelfon nomor itu sejenak ia mengambil nafas sambil menunggu telpon diangkat. ''Danu, sudah transfer uang ke yang mba kasitau itu, udah bayarkan.?'' Keana langsung menjauhkan ponselnya. ''Mbak Intan beli apa?'' Tanya Keana pelan. ''Jilbab di toko online dan aku yang bayar Cuma lupa.'' Jawabnya sambil tersenyum bodoh. ''Danu, nu...Ooo adek kurang ajar kamu ya.'' Beritau kaka ipar. ''Hallo mba, ini Kea bukan mas Danu.'' Jawab Keana ''Oh kamu dek, mana suamimu.'' Danu menggeleng dan memberi isyarat tidur. ''Tidur mba, mba kemarin sore nelpon kah sama Wa tadi malam.'' Tanya Keana. "iya dek, kemarin sore mba telfon minta bayarkan jilbab karena lakiku gak bisa tarif terus dia jawabnya gak jelas kaya orang frustasi punya selingkuhan.'' Jawab mba Intan. ''Gila lakimu itu...'' sambungnya lagi. Keana menutup telp dan seketika memukul lakinya. ''Jadi kemarin kau mengerjaiku?'' Tanya Keana dan Danu tertawa lalu memeluknya. ''Sudah lama tidak melihat dirimu kesal. Maafkan aku.'' ''Kupikir inisial N itu adalah Nieya yang di depan itu, hamper saja dirimu kubunuh.'' Jawab Keana. ''Ya, jangan dong.. kasian Rayyan gak punya papah.'' ''Rayyan nanti cari papah baru lagi.'' Jawab Keana membuat Danu menggeleng kuat. ''Enak aja. Gak boleh.'' Tukas Danu sambil tiduran kembali dan memeluk anaknya. ❤❤❤❤ ''Jadi, Nieya mulai besok datang kerumah ya. Nanti di jemput sama karyawan toko. Gajimu dua juta, makan gratis jadi gak usah mikir lagi.'' Jawab Keana. Nieya mengangguk ''Iya Mba, nanti saya pakai motor.'' Jawab Nieya. Danu menggendong Rayyan mereka akan bersiap untuk pulang kerumah ''Nek.'' Panggil Danu ia menyalim mertuanya tapi di tangannya ada beberapa lembar uang bewarna merah. ''Alhamdulillah, buat beli paka ikan.'' Jawab mama. ''Pulang dulu, Assalamualaikum'' pamit Danu yang duluan menuju mobil sedangkan Keana baru berdiri dan hendak pamit juga. ''Pulang dulu ma, nanti kesini lagi.'' Keana mencium tangan lalu kening mamahnya. ''Hati- hati pulangnya.'' Jawab Mamah sambil melihat Keana turun dari pondok dan mendekati mobilnya. Wanita bernama nieya itu tersenyum di pikirannya sudah terdapat beberapa rencana yang akan menghancurkan rumah tangga Keana dan menggantikan posisi majikannya itu untuk menjadi suami Danu Sanjaya. Neya tau jika Danu adalah seorang pengusaha kaya dan memiliki harta yang bayak padahal, Danu sedang krisis ekonomi tapi berkat Keana ia merasa terbantu dan tidak terlihat seperti lelaki miskin.  ❤❤❤❤  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN