Keana di sapa oleh beberapa karyawan toko diantaranya Nazir, Wazir, Rista, Kanza dan Ela. Nazir seorang cowok krempeng dan selalu memiliki rambut yang klimis ia bekerja di bagian mengangkat barang- barang yang menurut Wazir harus di pindahkan. Wazir sendiri adalah penata beberapa alat di toko, seperti mesin foto copy dan beberapa lainnya. Wazir seorang wanita gemuk dan hobby makan, ia memiliki rambut pirang dan alis yang cetar membahana. Sedangkan Rista penjaga toko yang cantik tapi jutek ia selalu menunggu pelanggan sambil membersihkan kukunya dengan penjepit kuku. Kanza dan Ela sendiri adalah lelaki dan wanita yang menjadi tangan kanan Keana ketika bosnya itu keluar. Toko yang di beri nama Nurayyana terbilang cukup besar karena ia meyuplai ke perusahaan asing yang berada di Balikpapan bisa di bilang distributor. Toko Nurayyana juga menerima pencetakan buku yang berada di Balikpapan.
❤❤❤❤
Keana masuk ke dalam toko ia tersenyum ketika di sapa para karyawannya.
"Pagi, bu Kea cantik yang menawan nan ayu jelita." Sapa Nazir sambil membawa sekotak bungkus indomie untuk di pentry.
"Alah... alasan itu bu, dia mau minta kasbon." Ujar Wazir yang berdiri di samping etalase kaca yang berisi alat tulis.
"Hihihi, iya tuh bu, biasa buat beli pomade." Jawab Rista di balik etalasi. Keana tertawa dan menggeleng.
''Jadi sudah berapa pomade yang kau habiskan Nazir?" Tanya Keana. Nazir hanya terawa dan tak sanggup menghitung karena terlalu banyak.
"Namanya cowok bu, siapa tau gitu Rista mau sama saya kalo rambutnya rapi." Jawab Nazir malu seraya melirik Rista. Rista menatap Nazir jijik dan menggeleng.
"Iyuh, aku tuh mau cari cowok seperti suaminya mba Keana, mirip- mirip bad boy gimana gitu seperti di n****+ romance." Jawab Rista sambil membalik pandangannya ke Danu yang menarik gagang pintu kaca toko. Danu memakai kemeja hitam dan kaca mata yang sama.
"Ngapain berdiri di sini." Kata Danu bingung. Ia melepas kaca matanya lalu di berikaan ke Keana untuk di masukan ke dalam tas istrinya.
"Wahh, bang Danu udah balik?" Tanya Rista. Rista sebenarnya sepupu Danu yang berasal dari Muara tewei Kalimantan tengah.
"Sudahlah, semalam jam dua pagi." Jawab Danu sambil melihat para karyawan Keana. Mereka nampak bahagia bekerja di bawah istrinya dibandingkan dengan dirinya waktu itu. Yah, dulunya mereka adalah karyawan Danu di perusahaannya tapi karena lagi ada masalah jadi di pindahkan ke toko Keana deh.
"Yaudah, mana kanza? ." Tanya Keana ke Rista.
"Saya di sini bu." Seru Kanza sambil menuruni tangga. Ia memegang laporan keuangan untuk bulan ini. Keana kemudian tersenyum sambil meminta hasil laporan.
"Bulan ini banyak pemasukan, beberapa yang PO bulan kemarin sudah bayar dan lunas. Jadi perusahaan yang pesan barang sudah tidak punya utang dengan kita." Lapor Kanza. Keana tersenyum puas dan mengangguk.
"Setelah pulang kerja saya traktir makan di Ocean. Oke?" Kata Keana membuat para karyawan memekik senang.
"Ya Allah, makasih. Akhirnya aku gak makan mie instan nanti malam." Kata Nazir.
Danu membawa istrinya ke ruangan kerja. Di sana biasa Keana menghabiskan waktu dari pagi hingga petang.
"Dirimu baik sekali dengan mereka, apalagi Kanza." Ujar Danu yang duduk di kursi Keana. Keana meletakan tasnya dan duduk di sofa.
"Aku hanya bertanya di mana dia karena laporan. Pekerjaannya sangat baik, ia juga jujur dan tidak mengambil seperserpun." Jawab Keana. Danu menautkan kedua tangannya dan mengagguk.
"Aku cemburu Keana." Beritau Danu jujur. Keana mendatangi suaminya dan duduk di atas paha.
"Kau cemburu dengan seorang karyawan mas?" Tanya Keana. Danu mengangguk ia memeluk istrinya dan menutup mata, merasakan hangatnya tubuh sang istri dan detak jantungnya. "Jika kamu mencintai aku dan tidak berselingkuh aku akan terus setia padamu dan mencintaimu mas." Jawab Keana sambil mengusap rambut Danu. Danu membuka matanya dan menatap Keana.
"Aku janji asalkan jangan terlalu ramah dengan dengan para karyawan lelaki. Apalagi si rambut klimis. Rasanya ingin kutarik rambut ijuknya itu lalu kuberi laminating. Berani sekali menggombalimu, aku saja yang suamimu gak pernah begitu." Ujar Danu berapi. Ia mendengar ucapan Nazir dari luar.
"Sudah, mereka hanya bercanda." Kata Keana. "Mau tidur? Tidurlah di sofa sedangkan aku akan mengedit naskah author hari ini." Jawab Keana.
"Aku saja yang kerjakan. Kau bermain saja." ujar Danu sambil membendirikan Keana dan ia memajukan kursi agar bisa bekerja.
"Kau yakin?" Tanya Keana. Danu mengerlingkan matanya.
"Kau bisa menjadi sekarang berkat suamimu." Jawab Danu sombong.
Keana mendengus tak lama ia duduk di sofa sambil membuka hp untuk menonton drama korea.
''Aku bisa karena Bapak dan mamaku menyekolahkanku." Jawab Keana membuat Danu tertawa.
"Mana filenya?" Tanya Danu. Keana menunjuk macbook yang berada di depan Danu.
"Buka email terus cari yang judulnya My husband affair karya Putrimaheta." Jawab Keana dan Danu sudah menemukannya.
"Oke." Jawab Danu sambil fokus membaca lalu mengedit.
Danu bisa edit naskah n****+? Jawabnya bisa. Dulu, sebelum jadi pengusaha ia bekerja di sebuah penerbitan buku terbesar di Indonesia dan menjadi kepala devisi bagian penerjemah dan mengedit naskah.
❤❤❤❤
Jarum pendek tepat menunjukan jam empat sore, Danu memutar badanya ke kanan dan ke kiri hingga terdengar gemerutuk suara tulang.
"Ana, ayo pulang." Ajak Danu saat melihat istrinya menonton sambil berbaring.
"Kita mau makan dulu." Jawab Keana. Danu mengangguk dan menutup laptopnya. Ia. Berdiri dan duduk di samping sofa istrinya.
Danu memainkan ponselnya mengecek Wa dan Line. Lelaki itu tidak memiliki akun sosmed apapun kecuali Ig, itupun ia jarang pergunakan karena menurutnya gak ada guna.
Keana mematikan film dari hpnya yang di tonton dan lalu duduk. Ia merapikan anakan rambut dan pakaiannya ia turunkan walaupun terlihat kusut.
"Cantik sudah." Kata Danu sambil memberikan hpnya ke Keana untuk di simpan dan meminta kaca mata. "Kaca mata." Sambil melihat tas Keana. Keana mengambil tasnya dan di berikan ke Danu untuk diambilnya sendiri.
"Cantiklah kalau gak cantik situ mana mau sama sini." Jawab Keana sambil menjepit rambutnya dengan jepitan.
"iyalah..." jawab Danu sambil memakai kaca matanya di kepala. "Udah yuk." Danu berdiri lalu menggendong istrinya yang memekik.
"Aku cinta kamu." Bisik Danu membuat Keana mencium pipi suaminya.
"Tas saya pak, gimana?" Kata Keana dan Danu berbalik untuk mengambilnya.
para karyawan sudah siap untuk pulang dan tengah menunggu ibu bosnya turun. Danu menurunkan Keana setelah dari tangga.
"Kenapa nunggu?" Tanya Danu jutek ia pura- pura lupa untuk traktir makan.
"Kan mau di traktir makan, pak." Jawab Wazir sambil tersenyum.
Danu melirik datar para karyawan istrinya.
"Bubar!" Kata Danu keras seperti perintah terhadap karyawan lapangan. Mereka berkesedap dan menunduk hal itu membuat Danu ingin tertawa. "Ayo kita makan." Jawab Danu yang akhirnya tersenyum membuat para karyawan melongo mereka pikir mantan bos galaknya ini akan seriusan. Keana langsung tertawa terpingkal- pingkal sedangkan Danu menjulurkan lidahnya
"Aku hanya bercanda." Jawab Danu.
"Pak, jantung saya hampir putus" curhat Nazir sambil mengelus d**a.
"Bagus bisa kurangin gaji karyawan kalau mati." Jawab Danu santai.
"Jangan dong pak nanti saya gak bisa liat..." Nazir melihat belakang Keana, tapi Danu menangkap ia melihat istrinya.
''Liat apa? Huh." Kata Danu tajam.
"Liat di belakang mba Keana pak." Jawab cepat Nazir. Mereka menengok dan ada Rista bersama Ela.
Danu langsung terdiam dan berdehem ia langsung keluar duluan dan masuk ke mobil.
"Keliatan amat itu abang kalo cemburu." Kata Rista yang habis dari toilet.
"Yaudah, saya duluan sama dia kalian nyusul ya... di Ocean belakangnya kelandasan itu." Jawab Keana sambil melangkahkan kakinya keluar toko dan masuk ke dalam mobil milik suaminya.
❤❤❤❤