Devan membuka mata saat hidungnya mencium sesuatu yang lezat. Cowok yang sampai sekarang masih ada dalam tubuh Alena itu beringsut duduk, menyibak selimut tebal yang semalaman membungkus tubuh. Sedikit mengernyit, Devan yang selama menjadi Alena harus dipaksa bangun setiap pagi oleh Aldi atau Alvian sedikit heran karena sama sekali tidak menjumpai dua cowok tersebut. Kamarnya yang bernuansa pink masih sepi. Membuat dia menoleh pada jam dinding. Matanya terbelalak mendapati sudah tujuh kurang lima belas menit dan dia baru bangun tidur! Oh men, hari ini dia sangat terlambat ke sekolah dan Alena pasti akan membunuhnya jika tau dia sudah merusak reputasi cewek itu! Cepat-cepat Devan turun dari ranjang, memakai sandal bulu nyaman untuk mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Tapi baru beber