Netha bangun lebih dulu, melihat Reivant yang masih tertidur dengan memeluk pinggangnya. Netha menyingkirkan tangan Reivant perlahan, memerhatikan wajah tampan Reivant. Seandainya saja, Reivant bersikap baik padanya dan tidak menyakiti dirinya. Mungkin Netha sudah mencintai pria itu amat dalam. Dan susah untuk lepas dari Reivant. Netha berdeham pelan, turun dari atas ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Setelahnya mencari pakaian Reivant yang akan dipakai oleh pria itu ke kantor. Setelahnya Netha keluar dari dalam kamar, menuruni tangga dan menatap para pelayan yang sudah mulai mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Netha hanya tersenyum tipis pada mereka semuanya. Netha berjalan menuju ke dapur, melihat juru masak sedang memasak bersama beberapa pelayan. "Ehem! Apakah saya