Satu minggu telah berlalu setelah kepulangan Risa dari rumah sakit, hari - hari Risa dilewati dengan penuh warna bersama sepasang adik kakak yang tidak pernah bisa akur, seakan tidak ada kata damai di antara mereka. Tapi pertengkaran itu, hanya sebatas beradu omongan, saling balas cubit – bucitan, atau saling balas geplakan tangan. Namun, jika salah satu dari keduanya ada yang terluka atau sakit, maka mereka seakan ikut merasakan sakit bersama, mereka seakan memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Jika mereka berada dalam jarak yang berjauhan mereka akan saling merindukkan, beda hal jika mereka sedang bersama, mereka selalu terlihat tidak pernah akur. "Teh Risa, tahu enggak ? waktu Teteh belum di temukan, Aa jadi orang yang super duper pelit sama irit” Risa mengerutkan dahinya bingung sa