Lima Belas

1330 Kata

Marcus tampak puas dengan hasil malam ini. Ia mendapatkan dua keuntungan berkat William. Sepanjang perjalanan kembali ia terus mengamati William yang duduk di kursi belakang, dan William mencoba untuk menahan diri dari berbagai reaksi yang sudah berada di ambang batas kesabarannya. Melihat orang tertembak, terluka lalu mati mungkin tak akan mencambik-cabik perasaannya jika orang itu sekawanan mafia. Tapi William baru saja menyaksikan kawan sejawatnya mati diujung senjata Danitello. Deraman dan perasaan ingin menembak kedua gembong mafia yang bersamanya terlah bergemuruh dalam jiwanya, seakan berteriak untuk ditumpahkan. William menekuri jalanan dari kaca mobil yang ada di samping. Menyaksikan Marcus dan Donatello berbicara tentang kemenangan tanpa peduli dengan nasib anak buahnya yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN