"Mau berangkat kamu, Lan?" Lukman Hanafi, lelaki yang usianya menginjak kepala tujuh, mendekati keponakannya yang sudah satu bulan ini diminta untuk tinggal bersamanya. Lani, anak dari adik perempuannya yang bekerja di salah satu rumah sakit daerah, sebenarnya jarak rumah dengan tempat bekerja sang keponakan lumayan jauh. Namun, tidak sulit jika itu ditempuh dengan angkutan umum. "Iya, Pakdhe. Oh ya, Pakde. Saya tadi ada ambil makanan untuk bekal." Karena ini adalah rumah pakdenya, Lani tetap harus punya sopan santun meminta ijin pada yang punya. Meskipun pakdenya itu tidak keberatan. "Bawa saja. Lagipula siapa juga yang akan makan nanti. Toh, kamunya juga pulang sore. Itu kamu bawain bekal siapa lagi? Kok ada dua?" Pak Lukman yang penasaran pun bertanya. Lukman pikir mungkin Lani bawa