"Jadi Ibu menyesal telah membiarkan Mas Latif menikahi saya. Begitu?" Dengan sangat berani Lani melawan ibu mertuanya. "Iya. Kenapa? Aku pikir kamu seorang wanita karir dan berpendidikan tapi ternyata perkiraan ibu salah besar. Kamu ini wanita pemalas. Katanya kerja tapi masih juga meminta-minta uangnya Latif." Lani tertawa sumbang. "Apa, Bu? Coba ulangi lagi yang tadi ibu katakan? Helo, ibu mertuaku yang paling aneh sedunia. Mas Latif suamiku. Wajar jika aku meminta-minta uangnya karena itu adalah bentuk uang nafkah darinya. Yang tidak wajar itu jika ibu ikut-ikutan minta nafkah yang lebih besar dari aku isterinya." Bu Lilis yang geram, memelototkan matanya. "Dasar menantu kurang ajar!" Latif dengan kepala berdenyut menghentikan perang mulut di antara ibu dengan istrinya. "Sudah! kali