Lena mendengus keras setelah menghabiskan setengah gelas air putih untuk meredakan panas di tenggorokan. "Ma! Perceraian saja baru akan aku urus. Mama sudah tanya tentang nikah lagi." "Kamu itu masih muda, Lena. Masa depanmu masih panjang. Mama hanya tidak ingin kamu terjebak akan masa lalu dan trauma dengan pernikahan. Kamu haru move on dan bangkit mencari pengganti Latif. Tidak semua lelaki di dunia ini sebrengsek Latif. Buktinya papamu ini begitu setia sama mama. Iya kan, Pa?" Pak Lingga tersenyum lebar. "Benar apa yang mamamu katakan. Segera bereskan masalah perceraian setelah itu mulailah hidup baru." "Iya, Pa. Tapi tidak untuk sekarang. Aku belum memikirkan mencari lelaki baru untuk menjadi suami. Aku masih ingin fokus dengan karir." "Karirmu sudah bagus. Apa lagi yang mau kamu k