Jeremia terus saja menunduk, membuat Jordan semakin merasa bersalah. Tangan Jordan bergerak membingkai wajah Jeremia dan mengangkatnya agar mereka bertatapan. "Hei, lihat aku." Jordan menyatukan kening mereka. "Maaf..." "Tidak." Jeremia menggeleng. "Aku yang seharusnya minta maaf." Kedua tangan herekia mencengkeram erat tangan Jordan yang menangkup pipinya. "Aku yang salah. Aku terlalu pencemburu, aku posesif. Aku..." "Sssttt!" Jordan mengusap bibir Jeremia menggunakan ibu jarinya, agar Jeremia berhenti bicara. "Tidak apa-apa, aku malah senang kau seperti itu padaku." Jordan tersenyum. Memainkan puncak hidungnya dan puncak hidung Jeremia. "Itu tandanya kau sangat menyayangiku." "Kau itu milikku! Aku tidak suka orang lain menatap milikku!" Jeremia cemberut. Bibirnya mengerucut. Jorda