"Nathan nyariin lo." ucap Livy saat Nadine memalingkan tatapan ke dirinya. "Aku perlu bicara sama kamu, Nad." sambung Nathan. Ditya menatap Nadine, meraih tangan kekasihnya itu dan menggenggamnya erat. "Just a moment, please," ujar Nathan lagi. Nadine menatap Ditya lekat, ia tahu Ditya begitu gusar. Tatapan matanya tak hangat seperti sebelum Nathan datang, kini mata prianya itu memerah seakan menahan amarah dan emosi negatif. "Sebentar Ditya?" Ditya masih diam. Genggamannya pun belum mengurai walau sedikit saja. "Ga boleh?" Ditya masih tak menjawab. Nadine tersenyum, lalu mengecup pipi kiri Ditya. "Sayang..." "Ok!" lirih Ditya. "Kami akan masak ramyeon sementara kalian berdua bicara," ujar Livy seraya menyiapkan perlengkapan memasaknya. Nadine berdiri dari dudukny