“Ya, Tuan. Sekarang aku paham yang Anda maksud. Oh ya, bisakah sekarang kita ke ruang utama? Untuk memastikan keadaan agar tidak menjadi lebih parah,” ucap Cindy. “Kau benar. Ayolah.” Namun, sebelum Willy dan Cindy melangkah pergi dari ruangan itu. Wanita muda yang sebelumnya bersama dengan Willy pun menghentikan langkah pria bertubuh tambun itu dan berjalan mendekatinya. “Tuan, tunggu,” serunya seraya menarik tali gaunnya ke bahu. Willy pun berbalik dan menatap serta bertanya, “Ada apalagi? Aku ada urusan penting.” “Kau berjanji akan memberikan aku sejumlah uang. Aku membutuhkan uang itu, Tuan. Bisakah kau berikan malam ini? Bukankah tadi aku telah melayanimu,” ucapnya. “Oh ya, aku lupa. Cindy, tunggulah sebentar.” Dengan patuh, Cindy pun menunggu di ambang pintu sambil memperha