Wanita itu mengalihkan tatapannya sekilas lalu kembali tersenyum pada ibunya. Kedua tangannya kini membalas genggaman Clara. Violetta menatap ibunya lekat-lekat. Dirinya dapat menangkap kecemasan dari wajah sang ibu. "Tidak terjadi apa-apa, Ma. Percayalah padaku. Kami hanya saling berbicara. Madre tahu kan aku orangnya selalu mudah terbawa suasana. Bahkan aku sering menangis saat melihat film sedih. Ya ... Aku hanya ... " Violetta mengalihkan tatapannya sekilas membuat Clara kembali menatapnya dengan perasaan was-was. Tetapi Violetta memasang senyuman tipis pada bibirnya lalu melanjutkan ucapannya. " ... Aku merasa terharu karena Lionello pun melamar ku. Dia memohon padaku untuk menerima lamaran ibunya tanpa ragu." "Benarkah?" tanya Clara dengan nada suara seolah tidak mempercayai penje