Bab 38. Sebuah Penolakan

1027 Kata

Tirta sudah bertelanjang d**a dan rebah terungkup di atas tempat tidur, dan Nindya sudah duduk bersimpuh di sisinya dan sudah siap dengan minyak zaitun pijat. Kali ini Nindya menyuruh Tirta memakai kain sarung untuk menutupi kedua kakinya. Awalnya Tirta sempat menolak, tapi Nindya menyarankannya dengan lemah lembut supaya dia lebih nyaman. “Aku tadi menyuruh Susi menyajikan jus apel untuk tamu-tamu istimewaku siang tadi, kenapa kamu yang muncul?” tanya Tirta, yang malah menyinggung tentang kedatangan Chelsea dan Clarissa siang tadi ke rumahnya. “Oh, itu karena bu Susi lagi sibuk-sibuknya, Mas. Aku ya lagi santai.” “Bukannya jam istirahat. Kok dibilang sibuk.” “Bu Susi, ‘kan dari pagi tadi kerja non-stop, Mas.” “Lha, kamu juga sibuk pagi pagi, baru pulang ke rumah langsung pegang sapu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN