Bayu menilai bahwa Sindi adalah perempuan yang pintar dan ramah kepada siapa saja. Dia memang terkesan genit bagi orang yang baru mengenalnya. Yang mengesankan Bayu adalah bahwa Sindi ternyata perempuan yang pintar dan dia lulusan dari kampus di luar negeri, tepatnya di Swiss. “Lima tahun. Sejak aku lulus s1, aku melamar di sini dan lulus. Hm … terbilang baru, dan waktu itu pak Tirta baru saja menyandang status duda.” Bayu manggut-manggut, dalam hati memuji Sindi. “Jadi, kamu kuliah di manajemen bisnis. Semester berapa?” “Baru semester awal.” “Kok cuti?” Bayu menghela napas panjang, ragu menjelaskan keadaannya yang sebenarnya. “Kamu sudah tahu hubungan mamaku dengan pak Tirta?” tanyanya, mengelak dari pertanyaan Sindi tentang kuliahnya. Sindi terkekeh pelan, “Ya, tentu saja. Aku sek